KJA Offshore merupakan program strategis KKP yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sektor budidaya lepas pantai dengan metode Keramba Jaring Apung. Dengan target utamanya jenis ikan kakap putih (Lates calcalifer).

Program yang diadopsi dari teknologi budidaya Norwegia ini, diyakini dapat menggenjot produksi sektor perikanan budidaya. Teknologi kontruksi KJA berbentuk bulat, berdiameter 25,5 meter, dengan keliling lingkaran 80 meter yang berfungsi untuk memelihara ikan laut dengan jarak 2 km dari bibir pantai.

Alasan  Kakap Putih Untuk Keramba Jaring Apung “KJA Offshore”

Kakap putih dipilih menjadi ikan yang dibudidayakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam Keramba Jaring Apung (KJA) lepas pantai atau offshore di Pangandaran, Sabang, dan Karimunjawa.

Pemilihan ikan kakap putih untuk dibudidayakan melalui KJA Offshore tersebut bukannya tanpa alasan. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Subjakto menjelaskan, ikan kakap putih sudah tak asing lagi dalam industri perikanan di Indonesia.

Selain itu, ikan kakap putih juga sudah memiliki pasar ekspor yang cukup luas, yakni di China, Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

“Pada dasarnya, komoditas kakap putih ini sudah tak asing lagi. Pembenihan, pengembangan, budidaya sudah kita kuasai. Pasarnya pun terbuka lebar karena dagingnya bisa diolah untuk banyak hal dan memiliki banyak kelebihan,” ucap Slamet dalam jumpa pers di Gedung Mina Bahari IV Kantor KKP, Jakarta,

Selain pasar yang luas dan harga yang relatif baik, ikan kakap putih mudah beradaptasi soal pakan. Kakap putih bisa makan apa pun jenis pakan yang tersedia di lingkungannya.

Benih kakap putih yang akan dibudidayakan di keramba lepas pantai berasal dari seluruh pusat pembenihan laut Indonesia, pemerintah, dan swasta. Teknologi perbenihan kakap putih alias barramundi telah dikuasai balai-balai besar perikanan budi daya laut di Indonesia seperti :

Slamet juga kemudian menerangkan bahwa pertumbuhan produksi ikan kakap nasional secara keseluruhan mencapai 78 persen dalam periode 2011-2016. “Dari pertumbuhan produksi itu, 90 persen di antaranya adalah ikan kakap putih.

Volume kakap yang dihasilkan pada 2016 bahkan mencapai lima ribu ton lebih dengan nilai Rp 380,8 miliar,” kata Slamet. Adapun target dari ketiga KJA Offshore yang dibangun KKP adalah mampu menghasilkan ikan kakap putih sebanyak 800 ton tiap tahunnya. Dengan begitu, maka dari tiga KJA offshore tersebut dapat dihasilkan 2.400 ton ikan kakap putih per tahun.

Budidaya Ikan Kakap di Keramba Jaring Apung

Pemeliharaan ikan kakap dapat dilakukan di keramba jaring apung (KJA). Ikan kakap hidup pada media air laut, sehingga keramba jaring apungnya harus ditempatkan di laut. Lokasi yang cocok untuk keramba jaring apung di laut adalah:

Bentuk dan Ukuran KJA

Bentuk KJA yang biasa untuk memelihara ikan kakap di laut adalah berbentuk melingkar dan empat persegi panjang. Ukuran KJA tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

No. Negara Ukuran KJA
1 Filipina 5x5x3 m atau 10x10x3 m
2 Malaysia 3x3x2 m atau 4x4x2 m
3 Thailand 3x3x2 m atau 4x4x2 m
4 Singapura 2x2x2 m atau 5x5x3 m
5 China 3x3x3 m
6 Indonesia 3x3x3 m

Jaring Yang Diperlukan

Jaring yang perlu dipersiapkan pada pembesaran ikan ini adalah pada awal bermata 8 mm untuk ukuran benih 2-10 cm dan 25 mm untuk ukuran benih 10 cm.

Padat Penebaran

Padat penebaran disesuaikan ukuran benih. Kepadatan tinggi tidak disarankan karena ikan mudah terserang penyakit. Kepadatan tinggi juga dapat menyebabkan stress pada ikan dan mutu air mudah menurun, terutama oksigen terlarut, sehingga ikan lemah dan mudah terserang penyakit.

UKURAN TEBAR (GRAM) UKURAN TEBAR (CM) PADAT TEBAR (EKOR/M3)
10 – 30 7 – 12 450 – 500
40 – 60 12 – 15 400 – 450
60 – 100 15 – 20 300 – 350
> 100 > 20 250 – 300

Sortasi dan Grading

Sortasi dan grading dilakukan sebulan sekali pada saat itu jaring diganti, dan lakukan perendaman ikan dengan air tawar. Hindari ikan luka karena fisik selama grading. Gunakan serok yang lembut pada saat grading.

Pemberian Pakan

Pakan berupa ikan rucah beku atau segar diberikan setiap hari sebanyak 10% kali bobot ikan kakap atau pellet 3% kali bobot ikan kakap perhari dengan dua kali pemberian yaitu pagi dan sore hari.

Pada saat ikan telah mencapai bobot 200gr, pemberian pakan cukup sekali dalam satu hari sebanyak 5% kali bobot ikan dengan ikan rucah, tetapi bila diberi pakan pelet, pelet yang diberikan sebanyak 2% kali bobot ikan.

Cara pemberiannya dilakukan secara sedikit demi sedikit dan jangan dimasukan sekaligus ke jaring. Gunakan ikan rucah segar. Jika menggunakan ikan beku sebaiknya dicairkan terlebih dahulu. Jangan diberi pakan ikan asin atau ikan olahan. Tambahkan mineral mix atau vitamin kedalam pakan rucah tersebut.

Pemeliharaan Pendederan di Bak Beton

Perawatan Jaring

Secara reguler jaring harus di cek dan diperbaiki bila ada yang rusak. Binatang menempel harus selalu dibersihkan dengan sikat atau spreyer. Buang sampah atau potongan kayu di sekitar KJA yang dapat merusak jaring. Lakukan pertukaran jaring sebulan sekali. Sebelum jaring dipergunakan dicek terlebih dahulu keutuhannya.

Pemanenan Ikan Kakap

Ikan kakap dapat dipanen setelah mencapai ukuran 400 gram/ekor atau lebih tergantung pada ukuran yang dikehendaki. Ikan kakap dipasarkan dalam keadaan masih hidup atau sudah mati. Sebelum dipanen ikan kakap dipuasakan terlebih dahulu 1-2 hari, jaring dikontrol keutuhannya. Angkat jaring menuju ke salah satu sudut. Gunakan jaring serok halus untuk menangkap ikan kakap. Hindari ikan luka, sisiknya hilang atau stress karena ikan ini harganya menjadi turun. Ikan kakap dijual dalam kondisi masih hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *